Sabtu, 24 Januari 2009

"P" for Pie.Pa Prenship

Setiap dari kita pasti tahu bahwa manusia diciptakan unik adanya seturut dengan pencitraan Sang Maha Karya. Hasilnya, tidak satu pun individu yang diturunkan ke bumi ini yang membawa ciri fisik dan emosional yang sama persis. Semuanya limited edition dan hanya keluar sekali. Satu edisi untuk setiap individu, lengkap dengan kekhasannya masing-masing. Tapi... kekhasan manusia sebagai makhluk individu tidak lantas memaksa ia untuk mengunci diri dan menjauh dari pergaulan dunia luar. Individu tunggal juga butuh pertolongan individu tunggal yang lain. Tiap-tiap individu tunggal perlu berinteraksi, bersinergi, berkorelasi, hingga terciptalah apa yang kita sebut ‘harmoni’ dalam khasanah hidup bersosialisasi. *cailahh* Berangkat dari kodrat keduanya sebagai makhluk sosial inilah, maka manusia mengenal apa yang kemudian dikenalnya sebagai komunikasi, membangun relasi, keluarga, persahabatan, pacaran, dan berbagai istilah sosial lainnya. Nah.., kali ini Bee akan mengangkat satu dari istilah yang baru saja disebutkan, yakni persahabatan.
Ingatkah Kamu akan sebuah lagu yang booming pada kuartal terakhir (September-Desember) tahun 2008 lalu? Yang menyanyikan lagu tersebut Sindentosca. Sudah ingat? Ingat bagian refrainnya? Yang gini, loh... *Bee mencontohkan dengan bernyanyi riang* “Persahabatan bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu... Persahabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi indah...” Liriknya sederhana, bukan? *pliz, jangan dijawab: bukan!* sederhana dan tanpa memakai diksi yang romantis berlebihan sekalipun, pesan lagu ini tersampaikan dengan baik. Sounds nice, right? Demikian halnya dengan persahabatan.
Kita mungkin tidak ingat lagi bagaimana persisnya kita menjadi sedemikian dekat dengan orang-orang yang kita sebut sebagai sahabat pada hari-hari ini. Kealpaan kita akan proses awal ini tidak berarti kita meremehkan esensi dari persahabatan itu sendiri. Bisa jadi hal ini terjadi karena kita terlanjur larut dalam prosesnya, menikmati setiap ritme yang mengalun and then Tap! I GOT YOU AS MY BEST FRIENDS! Lalalalala...

Friendship is like a box of ‘lovable’ toys. Once you find it, you will like it, then bring it home. And after you have it, you are willing to keep it until you found yourselves enjoy it by spending most of your times with it...
*weleh.. eidyan tenan...kesambet demit (bhs Jawa: makhluk halus.red), kebanyakan pake “it” dan dari mana Bee bisa cas..cis..cus.. gini: hellowww... ada oujekkk??*

Dalam persahabatan kadangkala kita dituntut untuk melupakan kekesalan di masa lalu, melebur kebencian yang muncul karena mungkin belum terbiasa mengenal pribadinya ataupun menyayangi ke’ajaib’annya. Persahabatan bisa sekaligus menambal luka lama.. mengobatinya.. menghilangkan bekasnya.. memulihkannya hingga tercapailah kesegaran raga (dan jiwa) back to 100%.. *qo efeknya malah jadi mirip iklan MIZONE, yaa? ups!*


Dan inilah yang dialami oleh Pie.Pa Grup.



“Hom..Pie.Pa.. alaiyum gambreng! Hom..Pie.Pa.. alaiyum gambreng! Hom..Pie.Pa.. alaiyum... gaammm...breeengggg....”
*dinyanyikan penuh semangat, padahal liriknya ya cuman satu itu, qo ya mau-maunya dibodohi dengan lagu tersebut sejak kecil, ya?*

Pie.Pa grup bukanlah sekelompok anak muda yang berjualan pipa... ataupun terima jasa servis dan pemasangan pipa *emang Mario Bross?* Melainkan sekumpulan individu yang berkeliling desa dan kota untuk memerangi kemaksiatan dan menegakkan akhlak mulia dengan mengandalkan kemampuan bermusik mereka guna menyampaikan pesan-pesan moral bahwasanya berjudi ituuu... HA-RAM! Mabuk-mabukan ituuu... HA-RAM! Berasyik-masyuk di sMak-sMak ituu...HA-RAM! Salaammm...OMA!” *lho, qo jadi melenceng ke sini?*
Oukei...oukei...sekarang Kita kebagian yang serius. *Qta? Eloh ajah kali ame kutu-kutu loe...* Dalam tulisan ini, Bee bakal ngenalin bagian lain dari dunianya. Dunia ajaibnya bersama orang-orang imbisil yang kesehariannya sungguh dinaungi dewi fortuna *siapa itu dewi fortuna? Ada hubungan darah apa dia sama Dewi Lestari, Dewi Dewi, Mahadewi Sandra Dewi *tanpa Shinta* (cah HI.dab), ataupun Kurnya Kusuma Dewi (cah HI meneh.dab)?*


Yah! Anak-anak imbisil ini sungguh beruntung karena dengan kelebihan daya otaknya mampu bercokol selama tiga tahun lebih di jurusan favorit salah satu PTN bergengsi di daerah Sleman, Yogyakarta; yang usut punya usut kampus ini memiliki gedung manten bernama Grha Sabha Pramana dan gerbang 1M kebanggaan pejabat-pejabat rektoratnya. *hahaha...tau, dong?!*
Yapz! Kalo Kamu pernah denger iklan yang berbunyi: “Beli paket ajah Mbak.. Mas.. Pak.. Bu.. Om.. Ses.. Jeng.. Mbah.. lebih murah!” Dengan tegas, sekali lihat bentukannya saja, Bee akan langsung menepisnya “Sahhh...” *dikasih sound effects* “Sahh..sahhh...” *sound effects lagi* (halah! malah nagih...) Di Pie.Pa grup semua ini tidak pernah terjadi.

Pie.Pa grup memang sepaket isi enam. Namun, kami bukan paket “The Whole Chicken KFC” karena kami hanya ber-6 bukan ber-9. Bukan pula BBB (Bukan ‘BinAtang’ Biasa), karena lagi-lagi kami ber-6 dan bukan ber-5* tapi jangan berharap dengan membawa serta kami dalam perjalanan Anda *emang ANTIMO obat anti mabok yang kudu dibawa dalam perjalanan* biaya akomodasi Anda akan terasa lebih murah. Kehadiran kami malah akan memaksa Anda merogoh kocek lebih dalam *kecuali celana Anda tidak berkocek.. Qo Bee jadi inget slogan: “KOCEKs Be YOU, Be YOU girls...” (lha, itu KOTEX Mbakyu! – bhs Jawa: sebutan untuk perempuan.red)* karena nafsu makan kami sunnguh super duper ultra mega dahsyat! Hohoho... Di Pie.Pa grup, Anda akan menemukan bahwa tidak selamanya yang kecil itu daya tampungnya sedikit... dan tidak selamanya pula yang daya tampung sedikit itu – ibarat notebook yang memorinya baru saja terisi separuh, maka proses booting-nya akan (lebih) cepat... karena ada salah satu makhluk Pie.Pa yang hidup di era Intel Pentium Core 2 Duo gini dengan kemampuan booting sekelas Intel Pentium II *pengen nyebut yang lebih tragis seperti MS-DOS, tapi qo kesannya tegaan banget, hahaha..* Untuk Diingat: booting dan bukan “bunting”! Booting itu proses awal saat Kamu baru saja menekan tombol ‘on’ pada perangkat komputer jenis apapun. Sedangkan, kalo “bunting” itu Nyokap eloh... *hehehe*

Yapz! Ini baru dari Bee, salah satu sosok imbisil bin jayuz yang dimiliki Pie.Pa grup yang sejak awal tulisannya telah kamu baca. Nah, semakin Kamu mengenal Pie.Pa grup, semakin Kamu akan menemui beraneka kejutan, keancuran, keanehan, dan keajaiban di dalamnya! Yuk, mari... Bee kenalkan dengan satu per satu personil grup “rumPie-rumPa”.

Oukei. Sekarang Kamu jadi tahu bahwa nama Pie.Pa itu merupakan kependekan dari Rumpie-Rumpa, maka jadilah Pie.Pa Grup. Tapi tenang saja.., tak pernah sedikitpun terbersit niatan kami hendak menyaingi Manis Manja Grup ataupun Soneta Grup. Kami sudah cukup hina membentuk grup ini, dan tragisnya kami bahagia dicap hina – bahkan, oleh diri kami sendiri. Mengenai hari lahir grup ini, Bee tetapkan saat ultah Rangga Maulana *namanya minta disebut komplit sesuai request sebelumnya, dasar haus popularitas!*. Ultahnya, sich, baru Oktober 2008 kemarin... *qo kesannya kayak dia belum pernah ultah sebelmunya, yach?* tapi sejatinya kekompakan Pie.Pa grup telah dimulai sejak lama, kira-kira saat kami mulai memasuki batas akhir tahun ke-2 kuliah dan menuju awal tahun ke-3 *dohhh.., jadi ketauan betapa tuanya kami!*. Hanya saja turning point-nya sengaja diambil tahun kemarin sehubungan dengan inisial grup yang dituliskan pada kue tart untuk surprais Rangga. Meski surpraisnya nggak heboh-heboh amat – semua ini gara-gara tiga personil yang lain larut dalam kesibukan, dan hanya menyisakan dua orang gadis dungu (Bee dan Al) yang bersusah payah menyembunyikan motor dan helm di balik semak-semak, ditutupi dedaunan pula, demi memberikan kejutan istimewa pada sahabat mereka, sang Pangeran seRangga – tapi yah... kedunguan dua gadis bodoh inilah yang malah justru memberi kesan ‘ajaib’ ato malah ‘jijig bin najeest’ bagi Dimas Rangga Maulana *minta disebut juga statusnya sebagai Dimas Djokdja 2007, hahaha...* ???

Nah, nah...karena Pie.Pa grup ini terdiri atas tiga pasang ce-co. Lebih asyik kalo kenalannya sepasang-sepasang. Dimulai dari pasangan paling ajaib, paling nyentrik, paling narsis, paling eye catching kalo jalan berdua *bukan karena mereka jalannya ngesot, tapi karena mereka jalan sambil khayang...ya nggak,lah!* Pasangan ini, tuh, biar sikonnya hening, tenang-tenang menghanyutkan gitu, tetap ajah...autis! Yapz...tak lain tak bukan...mereka adalah ALINE dan RANGGA. Ngakunya, sich, mereka udah merayakan anniversary-nya yang memasuki satu tahun lewat. Dudududu...masa iya, yah? Sampai sekarang pun Bee kadang masih bertanya-tanya... apa iya, yah?

ALINE
. Bee biasa memanggilnya dengan “Patz”, singkatan dari Pattrick. Pernah nonton “Spongebob the Squarepants”, khan? Nah.., makhluk inilah yang paling rajin nonton film kartun tersebut. Bahkan, anak ini bangun pagi spesial untuk nonton film yang diperankannya sendiri. Secara fisik, Aline ini sosok calon Ibu yang berpotensi mendidik anak-anak yang pandai berhitung. Bagaimana tidak, jika bagian wajahnya di zoom in, anak-anak kecil yang baru belajar berhitung 1-10 bisa berlatih menghitung jumlah andeng-andeng (bhs.Jawa: tahi lalat, red.) yang beranak-pinak di sana dan bertambah banyak setiap harinya. Jadi, sekitar satu dekade mendatang, bisa jadi Bee pun akan kesulitan mengenali wajahnya karena semakin banyak andeng-andeng ngontrak di sana. Nah, itu soal fisik! Soal fisik ajah udah unik, khan? Apalagi kalo kalian ngobrol sama dia, wuiihhh...banyak-banyak doa, supaya kamu dianugerahi kesabaran untuk menghadapi daya tangkapnya yang setara dengan “intel pentium II” di zaman “intel pentium core 2 duo”. Busettt, dah! Sebenernya pengen nyebut dengan “DOS System” tapi kok, mengenaskan sekali tampaknya. Ya..ya..ya.. tapi inilah yang membuat gadis ini makin unik! Unik...sangat! Belum lagi penyakit “short lost memory syndrome” yang diidapnya. Gara-gara hal ini, doi mesti nyogok petugas parkor kampus dengan sekotak bollen Parsley saking seringnya kelupaan ninggal kunci motor di motornya. Bahkan, makhluk ini sempat marah-marah dengan salah satu dari petugas parkir kampus karena kuncinya tidak bisa dipakai men-starter. Dan setelah dicek, ternyata anak ini malah memasukkan kunci ke motor orang lain, yang dengan PeDe-nya diklaim sebagai motornya. Seketika itu pula wajahnya yang semula tampak kesal dan siap menerkam si Bapak petugas parkir, berubah aura menyerupai kepiting rebus karena nahan malu. Dohh!!!

Kali ini kita bicara soal RANGGA. Kenapa Rangga? Karena memang biasanya orang-orang dengan karakter nggilani mencari sesamanya yang nggilani. Nama lengkapnya Rangga Maulana. Finalis Dimas Djokdja 2007, yang terobsesi mengenakan selempang seperti Yogie *akan diceritakan selanjutnya*. Rangga tinggal di Gedong Kuning. Ia pria kelahiran Yogyakarta, tumbuh besar di kota ini, dan berharap akan bekerja, berkeluarga, lalu meninggal di kota yang sama. Yah, bisa kebayang, dong... ‘Den Mas kita yang satu ini? Wuihh.., logate nJawani tenan! Rangga ini memiliki karakter lemah lembut layaknya putra Yogya, tapi itu hanya terjadi saat ia mengendarai motornya. Oleh karena kelembutannya saat menyetir motor – bahakan, saat ia bercerita ngebut ke kampus dengan motornya sekalipun, jangan mudah diperdaya oleh ceritanya! – maka ia dijuluki “Snaily”. Menjelang pemilihan Dimas Djokdja dulu, kami ribet melatih Rangga untuk mengontrol jari-jari tangannya. Mau tau, kenapa? Jari-jarinya ini suka tiba-tiba mampir ke hidung, lalu ke telinga, balik lagi ke hidung, ke hidung lagi, ke hidung lagi, terus dan terus... Dengan penuh kesabaran kami mencrewetinya, lho, kok? Yah.., itulah, dia! Ibarat kata, klop deh, klo Rangga jalan sama Aline. Keduanya pemerhati fashion, dan biang mall... Andai setiap pengunjung Ambarukmo Plaza diberi tanda checklist saat memasuki mall, maka kedua makhluk inilah yang akan mengumpulkan tanda terbanyak di antara kami berenam.
Setelah pasangan Aline dan Rangga yang punya panggilan sayang “Wi.fi” (untuk Aline) dan “Hubz” (untuk Rangga), kali ini Bee ajak kenalan sama pasanganku *mekso!*. Berhubung nggak ada pasangan lagi, jadi yah... lelaki yang satu ini mesti nerima. Hehehe... Namanya YOGIE. Bee manggil dia “Swamz”, singkatan dari Swamikuwh. Dan Swamz memanggil Bee dengan “Wist”, singkatan dari “Wistri”. Maksa, khan? Nah, uniknya pasangan ini karena emang doyan maksa... *owh!* dan Yogie pun menyadari betapa dirinya juga dianugerahi bakat alam ngejayuz, seperti halnya Bee. Maka, jadilah kami pasangan jayuz abad ini. Yogie ini juga pria kelahiran Jogja, tapi dia masih lancar ber-gue/elo sama temen-temennya. Secara fisik, pria yang satu ini serbaguna... Tinggi menjulang dengan kaki tangan panjang, badan jenjang, dan bagian atasnya membulat... seperti apa hayooo?! Apah...lampu jalanan?! Akh, masa sich...bukan Bee yang bilang loh... Dudududu...itulah Yogie! Dimas Djokdja sing aseli. Meski bukan juara utama, tapi ia tetap juara di hati kami.. *Kami? Hati elo(h) kali, Nyet...* hohoho... Uhm, Yogie ini paling mantep kalo ngasih advice soal percintaan...baik pacaran, keluarga, maupun pasangan yang baru memasuki tahun pertama pernikahan. Sudah terbaca masa depannya nggak bakal jauh-jauh dari konsultan perkawinan-perceraian atau malah buka kios “baca tarot”. Dan terkait dengan ini, Yogie sudah merintis kariernya sebagai konsultan, bagaimana tidak...di saat teman-teman bimbingan skripsi paling lama 30 menit, makhluk ini bisa satu jam lebih...karena yang dibimbing bukan hanya skripsinya saja, tapi juga “bimbingan spirituil pranikah” dari sang Ibu Dosen Pembimbing berinisial SDK. Yogie juga konsultan yang baik, jika Kamu pengen beli barang elektronik dengan harga miring. Ia akan dengan senang hati menyodorkan beraneka situs yang menjual barang-barang yang katanya berkualitas bagus, tapi dengan harga lebih bersahabat. Anda tertarik? Silahkan hubungi saya...PPN 30%, tidak terima sms...hohohoho...

Uhm,,sepertinya Bee nggak perlu cerita diri sendiri, yach?! Kita langsung lanjut ke pasangan berikutnya, yakni ALIZA dan RANDY. Wah, kalo mereka mengikatkan janji suci perkawinan, Bee nggak kebayang masa depan anak mereka! Hehehe... Dimulai dari ALIZA yang seringnya minta dipanggil “Za”. Kehadiran cewek yang satu ini menyempurnakan dua gadis sebelumnya. Bee yang kalem dan keibuan *hoeekS!* lalu Aline yang overceria dan fashionista *’najis’ fashion* , serta Za yang...yang....yang... *dari kejauhan Za mengangkat pisau daging* yang...baiiikkkkk bangettt....so sweet pokoknya mah! *pisau diturunkan* (Bee mengelus dada: slamet...slamet...boong dikit,lah...). Yupz! Cewe ini terkenal sangat well-prepared, well-management, kalo ngerjain sesuatu bisa nyiapin secara mendetil dan biasanya dia main kebut...dan jangan coba-coba mengganggu gugat fokusnya saat itu. Hohoho... Kalo baru kenal, kamu bisa aja menilai dia bossy, susah senyum, jutek parah, rese pisan, dan nyeremin... tapi begitu kalian kenal dekat dengannya: woooooo...hohohohoho! Kamu bisa ketagihan ketemu dia, sekedar minta bimbingan menghadapi malam pertama, hahaha...itu ledekan di antara Rumpi.Rumpa. Yayayaya...Za sang Maestro! Mau tau kenapa? Za ini rajin bener baca Cosmopolitan dan majalah-majalah sejenis, sudah dipastikan ilmunya cukup kaya, hahaha... Pokoknya asyik dan serulah ngobrol sama Bu Guru yang satu ini... yang selalu update soal gosip, muali daro gosip artis lokal..mancanegara..sampai anak kampus! Nggak ada, deh, gosip yang luput dari terawangannya... lho?

Terakhir... Bee akan cerita soal RANDY. Dulu pernah ada yang nyeletuk gini ke Bee: “Randy itu kekurangannya hanya kenapa semua kelebihan itu harus ada padanya?” hohoho... Randy bahkan gak tau ada selintingan semacam ini. Yah.., RANDY WIRASTA NUGRAHA. Kali ini namanya perlu disebut lengkap. Cowo ajaib yang diprediksi masuk dalam jajaran 3 besar IPK tertinggi di angkatan 2005 ini, hehehe... jebolan dari SMAN 3 Malang. Kehadiran Randy kian melengkapi komunitas SMAN 3 se-Indonesia yang ngumpul di HI UGM, seperti Bee (SMAN 3 Bogor), Aline (SMAN 3 Denpasar), dan Yogie (SMAN 3 Yogyakarta), dan masih banyak lagi. Randy ini tutor. Randy ini juara satu makalah penelitian globalisasi bareng Ayu Ndut dan Raras. Randy ini Mas-ku. Yuppie! Bee manggil Randy dengan sebutan “Mas”. Pertama, waktu awal-awal kenal sama dia, tipikal wajahnya 11-12 dengan wajah Kakak asli Bee. Kedua, sebelum ber-Swami-kan Yogie *hohoho* Bee lebi hsering minta advice kepada Mas yang satu ini. Wah, ibarat kata... kalo kamu males baca buku, atau artikel yang panjang, coba, deh, datang kepadanya...biasanya anak ini tau aja jawabannya, hehehe... moga-moga ajah nggak ngasal, yah... =)

Sudah baca dari atas, khan?!
Ibarat permen, Rumpi.Rumpa itu lebih beraneka rasanya, NanoNano lewatttt... Ibarat jajanan gorengan, seperti itulah Rumpi.Rumpa. Ada Aliza si Risoles (badannya ramping dan lurus, flat depan belakang), ada Rangga si Bala-bala (mirip sejenis bakwan karena areal wajahnya penuh lukisan alam), ada Yogie si Pisang Aroma (pisang aroma ukurannya paling panjang dari gorengan lainnya, jadi pas ngegambarin dia), ada Bee si Pisang Molen (pisang molen itu paling mini ukurannya dan biar sama-sama pisang dengan Yogie, hehe), ada Randy si Tempe goreng (dia juga salah satu makhluk “kriuuk...kriuukk..” garing dalam Rumpi.Rumpa), dan terakhir Nona ‘najis’ fashion kita... Aline si Cireng = aCi di goreng, lho kok? Emang cireng adalah gambaran paling tepat untuk anak ini. Cireng yang terlalu liat kadangkal bikin kesel, kan? Nah..., gadis “intel pentium II” ini juga gituh... Lemot-nya najis abiest! Ngeselin parah... Meskipun demikian, kami berenam adalah gorengan yang saling menyayangi dan saling mendukung. Sekalipun kami secara pribadi berlomba-lomba mengusahakan yang terbaik bagi kehidupan di masa depan, kami bersaing secara sehat untuk menjadi gorengan paling enak di seluruh dunia *setidaknya enak bagi kerabat dekat*.

Seperti yang Bee sampaikan sebelumnya, kami pun tidak begitu ingat persisnya kami demikian dekat itu bagaimana. Yang kami ingat hanya satu, hari ini kami sahabat.
*terharu, berkaca-kaca, penuh luapan bahagia yang tak terlukiskan, mode on*

1 komentar:

Aline mengatakan...

Heh!!!

kurang ajar.....

eloh mendiskreditkan nama baik gw, citra dan harkat martabat sebagai perempuan yang beranjak dewasa *tapi gak bisa2*...
huhuh!

dan jangan salahkan gw kalo gw suka spongebob..Suruh siapa filmnya sangat menggodaaaa!!uhuhuhuw..